Sabtu, 07 Juli 2012

Persiapan Menyambut Ramadhan

Persiapan Menyambut Ramadhan

Sebagaimana kita tahu, bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh jutaan umat muslim di seluruh penjuru dunia. Kurang lebih 2 minggu lagi kita akan memasuki bulan penuh berkah itu pada tahun 1433 Hijriyah ini. Untuk dapat menjalankan ibadah Ramadhan secara maksimal, sudah sepantasnya umat muslim mempersiapkan diri untuk menyambut bulan yang mulia ini. Setidaknya ada 4 hal yang perlu dipersiapkan untuk menyambut Ramadhan, apa saja 4 persiapan tersebut?

1. Mempersiapan nurani atau persiapan ruhiyah
Persiapan ruhiyah atau mempersiapkan nurani untuk menyambut bulan Ramadhan merupakan persiapan yang sudah seharusnya dipersiapkan. Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan cara tazkiyatun nafs/ membersihkan hati dari penyakit-penyakit dalam jiwanya sehingga hati nurani akan bersih dari penyakit-penyakit yang dapat mengganggu ibadah di bulan Ramadhan nantinya.
“Dan beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya” (Asy-Syams:9)
2. Mempersiapan ilmu tentang Ramadhan atau persiapan ilmiyah
Ibadah di bulan Ramdhan akan lebih maksimal jika kita mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bulan Ramadhan yang dapat membekali kita untuk menjalani ibadah di bulan ini terutama ilmu-ilmu tentang amalan di bulan Ramadhan seperti hikmah puasa Ramadhan, tadarus Al-Quran, shalat Tarawih, i’tikaf di masjid hingga zakat. Kita dapat mengetahui ilmu yang dapat menjadi bekal ramadhan nantinya melalui banyak cara. Bisa dengan mengikuti pengajian/majelis, membaca buku tentang Ramadhan, bertanya kepada ahlinya, bisa juga mencari melalui media internet. Dengan mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Ramadhan kita akan lebih siap melaksanakan amalan-amalan di bulan Ramadhan.
3. Mempersiapkan fisik/ kesehatan atau persiapan jasadiyah
Puasa identik dengan ibadah yang memerlukan fisik yang prima. Orang yang fisiknya kuat akan lancar dalam menjalankan puasa. Oleh karen itu, kita perlu mempersiapkan fisik kita untuk menjalankan ibadah Ramadhan dengan lancar walaupun saat bekerja.
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah” (HR.Muslim, Baihaki, Ibnu Majah)
4. Mempersiapkan harta atau persiapan maliyah
Mempersiapkan harta di bulan Ramadhan bukan berarti  untuk membeli makanan yang banyak, melainkan untuk amal ibadah seperti infak/shadaqah, zakat mal maupun zakat fitrah, atau memberi makanan buka puasa untuk orang lain.
Dengan melakukan persiapan di atas semoga ibadah kita di bulan Ramahan nantinya akan lebih maksimal dan tentunya mendapat pahala dari Allah Ta’ala. Pada akhirnya, Selamat menyambut bulan Ramadhan bagi umat muslim di seluruh dunia. Semoga artikel ini bermanfaat, paling tidak dapat mengingatkan satu sama lain tentang bulan Ramadhan yang akan segera datang.
(yh)
Tips Persiapan Bulan Ramadhan

Pertama, I'dad Ruhi Imani, yakni persiapan ruh keimanan.
Orang � orang yang saleh biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin sebelum datang Ramadhan. Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan Sya'ban. Biasanya mereka berdoa : "Ya Allah, berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya'ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan."
Dalam rangka persiapan ruh keimanan itu, dalam surah At-Taubah Allah melarang kita melakukan berbagai maksiat dan kedzhaliman sejak bulan Rajab. Tapi bukan berarti di bulan lain dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan,bulan Rajab dan Sya'ban adalah masa pemanasan (warming up),sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu bak sudah terbiasa.
Kedua, adalah I'dad Jasadi, yakni persiapan fisik.
Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan Rajab Rasulullah dan para sahabat membiasakan diri melatih fisik dan mental dengan melakukan puasa sunnah, banyak berinteraksi dengan al-Qur'an, biasa bangun malam (qiyamul-lail), dan meningkatkan aktivitas saat berkecimpung dalam gerak dinamika masyarakat.
Ketiga, adalah I'dad Maliyah, yakni persiapan harta.
Jangan salah faham, persiapan harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini. Memersiapkan harta adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.
Keempat, adalah I'dad Fikri wa Ilmi, yakni persiapan intelektual dan keilmuan.
Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan dan tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntunan Rasulullah SAW, selama Ramadhan.  Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan perlbagai jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, juga penting untuk dipersiapkan.
Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita lalui. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menikah bukan untuk Bahagia

Menikah bukan untuk Bahagia Lalu untuk apa?? Kita menikah bukan untuk berbahagia. Kita menikah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu w...