Melejitkan Potensi Dengan Menikah
Melejitkan
Potensi Dengan Menikah. Apa bisa ? Sangat bisa. Jika anda hanya
menjadi orang yang biasa-biasa saja maka segeralah menikah maka akan
ada kesempatan untuk semakin melejit potensi anda. Terutama bagi
ikhwan, opini saya ini mungkin sangat tepat. Dengan menikah maka kita
bisa semakin semangat. Dalam beribadah misalnya, bagaimanapun kita
dituntut untuk memimpin termasuk mengarahkan dan mendidik istri oleh
karena itu mau nggak mau harus meningkatkan ibadah agar menjadi
tauladan dalam keluarga dan meningkatkan ilmu tentang ibadah tersebut.
Selain itu istri juga bisa menjadi partnet untuk selalu memberikan
feedback bagi si suami atas apa-apa yang perlu dirubah dan diperbaiki
bagi si suami tersebut. Tentu ini sangat membantu daripada harus
menilai diri sendiri yang kadang sangat tidak objectif.
Dalam hal waktu, maka menikah sangat efektif membuat waktu kita semakin berguna. Bagaimana tidak senda gurau kita dengan istri adalah ibadah. Selain itu tentu setiap saat kita akan memikirkan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Sehingga mau tidak mau akan banyak waktu yang akan dicurahkan untuk meraih itu semua. Dan saya yakin dengan menikah juga akan mengurangi waktu yang mungkin kalau masih bujang untuk main-main dan hura-hura, maka saat telah menikah ada hak dari diri kita bagi istri kita sehingga tak sepantasnya kita setelah menikah masih suka main kesana kemari dengan teman tanpa ada tujuan yang jelas atau diterima agama.
Dalam hal waktu, maka menikah sangat efektif membuat waktu kita semakin berguna. Bagaimana tidak senda gurau kita dengan istri adalah ibadah. Selain itu tentu setiap saat kita akan memikirkan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Sehingga mau tidak mau akan banyak waktu yang akan dicurahkan untuk meraih itu semua. Dan saya yakin dengan menikah juga akan mengurangi waktu yang mungkin kalau masih bujang untuk main-main dan hura-hura, maka saat telah menikah ada hak dari diri kita bagi istri kita sehingga tak sepantasnya kita setelah menikah masih suka main kesana kemari dengan teman tanpa ada tujuan yang jelas atau diterima agama.
Dalam
hal pekerjaan juga demikian. Kalau dahulu hanya bekerja dan hasil
jerih payahnya hanya untuk diri sendiri dan mungkin sebagian untuk
keluarga kita (ayah, ibu, adik, dll) maka setelah menikah akan
menggerakkan segala ide-ide positif kita untuk meraih rezeki yang banyak
yang barakah. Mau nggak mau yang semula santai harus bekerja keras
untuk mencari alternatif-alternatif sumber keuangan. Memang seeh
sebaiknya semasa masih muda atau bujang melakukan hal tersebut (bekerja
keras), namun mungkin sudah menjadi karakter kebanyakan orang
Indonesia seumuran muda senangnya hanya maen-maen saja. Tak tahunya
udah tua dan udah waktunya nikah baru nyadar betapa pentingnya kerja.
Tapi
ingat, dengan menikah juga dapat melejitkan potensi yang tidak baik.
Itu kalau si istri terlalu menuntut yang lebih saat itu juga dan
kemungkinan kecil si suami tidak mampu memenuhinya saat itu. Kalaupun
menunutut sesuatu misal minta dibelikan barang A, terus si suami belum
mampu ya jangan memaksa harus waktu dekat itu. Cobalah si istri minta
untuk lain kali kalau sudah punya uang baru dibelikan, dengan begitu si
suami akan berusaha sekuat tenaga. Tapi kalau si suami nggak mampu
beli dan si istri minta inginnya saat itu juga maka inilah yang akan
menyebabkan bencana, mengapa ? Karena bisa-bisa si suami jika imannya
lemah akan berbuat yang melanggar agama dan aturan negara.
Tapi
perlu di ingat, menikah juga perlu restu orang tua. tidak serta merta
langsung menikah dan potensi melejit. restu orang tua adalah kunci utama
kelanggengan dalam kita berumah tangga.
Selamat bagi anda yang telah menikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar