Neraca massa
Neraca Massa adalah
cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam sebuah
sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau
dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan
Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah
kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari
pemanfaatan neraca massa adalah untuk merancang reaktor kimia,
menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia, dan untuk
memodelkan pendispersian polusi.
Penjelasan Umum
Massa
yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem
tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum
kekekalan massa ini memberikan persamaan dasar neraca massa :
-
- [massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan
[massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa
keluar] merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa]
merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai
negatif atau positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan
memperhitungkan total massa yang melalui suatu sistem. Pada
perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan
memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui
sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: karbon).
Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam
persamaan neraca massa ditambahkan variabel [produksi] sehingga
persamaan neraca massa menjadi:
-
- [massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju reaksi kimia.
Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju
reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai
positif atau negatif. neraca adalah alat pengukur massa pad asuatu
benda,dan neraca memiliki beberapa jenis
Jenis Neraca Massa
Neraca
massa dapat berjenis integral atau diferensial. Suatu neraca massa
integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada
karakteristik menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa
diferensial berfokus pada detail yang terjadi dalam sistem (yang juga
memengaruhi karakteristik menyeluruh). Untuk membuat suatu neraca massa
integral, pada awalnya harus diidentifikasi batasan sistem, bagaimana
sistem terhubung dengan lingkungan dan bagaimana lingkungan memengaruhi
sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem dengan mudah dapat
diidentifikasi. Contohnya adalah suatu tangki reaktor dengan dinding
tangki sebagai batas sistem. Pada tangki reaktor ini, lingkungan
memengaruhi sistem melalui saluran masuk tangki dan saluran keluar
tangki. Untuk kasus seperti studi tanah perhutanan,
penetapan vegetasi sebagai eksternal atau internal sistem (pendefinisian
batasan sistem) sangat tergantung dari fokus dan tujuan studi yang
dilakukan. Untuk membuat suatu neraca massa diferensial, pada awalnya
perlu diidentifikasi detail yang ada dalam sistem. Reaksi yang terjadi
dalam sistem dan senyawa kimia apa saja yang terlibat di dalamnya perlu
dengan jelas diketahui.
B. Penyusunan Neraca Massa
Langkah penyusunan neraca massa yang menurut saya paling mudah adalah :
1. Menentukan basis perhitungan, misalnya basis perhitungan : umpan A 1000 kg/j.
2. Menghitung satu per satu per alat massa masing - masing senyawa berdasarkan ketentuan tiap alat, dari depan ke belakang sampai diperoleh produk akhir.
3. Hitung berapa produk akhir yang diperoleh berdasarkan basis, misalnya dengan basis umpan A 1000 kg/j diperoleh produk B 950 kg/j.
4. Hitung Ratio perhitungan
Ratio= produk sebenarnya diinginkan/produk didapat dari basis
Maka umpan A sebenarnya = Ratio x 1000 kg/j
6. Tinggal hitung ke belakang menggunakan umpan sebenarnya, atau kalikan massa semua yang telah hitung berdasarkan basis dengan Ratio perhitungan.
7. Cek neraca massa total overall pabrik, total masuk harus = total keluar
Langkah penyusunan neraca massa yang menurut saya paling mudah adalah :
1. Menentukan basis perhitungan, misalnya basis perhitungan : umpan A 1000 kg/j.
2. Menghitung satu per satu per alat massa masing - masing senyawa berdasarkan ketentuan tiap alat, dari depan ke belakang sampai diperoleh produk akhir.
3. Hitung berapa produk akhir yang diperoleh berdasarkan basis, misalnya dengan basis umpan A 1000 kg/j diperoleh produk B 950 kg/j.
4. Hitung Ratio perhitungan
Ratio= produk sebenarnya diinginkan/produk didapat dari basis
Maka umpan A sebenarnya = Ratio x 1000 kg/j
6. Tinggal hitung ke belakang menggunakan umpan sebenarnya, atau kalikan massa semua yang telah hitung berdasarkan basis dengan Ratio perhitungan.
7. Cek neraca massa total overall pabrik, total masuk harus = total keluar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar