BAB 7 KAlOR(1) |
|
[IPA-Fisika] BAB 7 KAlOR(1) - Thread Not Solved Yet
KALOR
Kalor menyatakan bentuk energi. Pernyataan ini pertama kali dibuktikan oleh Robert Von Mayer melalui percobaan berikut ini : Botol diisi dengan air dingin, kemudian digonoang-goncangkan selama beberapa menit, Apa yang dapat anda rasakan pada air tersebut? Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Hasul percobaan menunjukkan bahwa air terasa hangat. Hangatnya air dalam botol karena memperoleh kalor (panas) yang berasal dari perubahan energi kinetik (gerak) air tersebut. Energ kalor dapat ditimbulkan dari berbagai bentuk energi, seperti energi kimia, energi listrik, energi kinetik, energi nuklir dan sebagainya. Satuan kalor dalam sistem Internasional (SI) dinyatakan dalam Joule (J). Satuan kalor lainnya adalah kalori. 1 kilo kalori = 1000 kalori = 10 kubik kalori. Menurut James Prescott Joule: 1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori 1 Kkal = 4,2 x 10 joule, angka ini disebut tara kalor mekanik. Tara kalor mekanik adalah bilangan yang menyatakan kesetaran antara satu kalor dan satuan energi. “Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 10 C." Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena adanya perbedaan suhu. Kalor dapat menyebabkan perubahan suhu suatu bënda. Dalam Fisika, pengertian kalor berbeda dengan suhu. Kalor sebagai bentuk energi menyatakan jumlah (kuantitas) panas, sedangkan suhu menyatakan ukuran derajat panas. Secara ilmiah, kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi menuju benda yang suhunya rendah bila kedua benda dicampur. Karena kalor sebagai bentuk energi, maka berlaku hukum kekekalan energi untuk kalor. Menurut Joseph Black, kalor yang diterima sama dengan kalor yang dilepas. Pernyataan ini disebut Asas Black. Kalor yang diterima = kalor yang dilepaskan Qterima = Qlepas (m . c. At)terima = (m . c. At)lepas Kalor yang diterima/dilepaskan sebanding dengan massa zat, penurunan/kenaikan suhu dan kabr jenis zat. Dirumuskan: Q = m . c. At Keterangan: Q = kalor, satuannya Joule (J) m = massa, satuannya kg c = kalorjenis, satuannya J/kg°C At = selisih suhu, satuannya °C Kalor jenis suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan banyak kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1°C dan 1 kg zat. Bila dinyatakan dengan rumus: C= Q/ m. At Kapasitas Kalor Kapasitas kalor suatu zat adlah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat itu sebesar 1°C. Jika dinyatakan dengan rumus dapat di tulis: H = Q/At Keterangan: H = Kapasitas kalor, satuan Joule/°C Hubungan antara kapasitas kalor dan kalorjenis zat dapat ditulis: H = Q/At = mxcxt/At = m xc C = H/m Untuk menentukan kalorjenis zat dapat digunakan alat yang disebut kalorimeter. Contoh Soal: 1. Berapa energi kalor yang diperlukan oleh 1,5 kg alumunium jika dipanaskan dan 20°C sampai 60°C dan kalorjenis alumunium 9 x 10 J/kg°C? Penyelesaian : Diketahui : m = 1,5 kg c = 9 x 10kuadrat J/kg°C = 900 J/kg°C At = 60°C - 20°C = 40°C Ditanya •: Q=....? Jawab : Q = m.c.At Q = 1,5x900x40 Q =d54.000 Joule Tanda + berarti memerlukan kalor. 2. Berapa kalor yang dilepaskan oleh Alkohol jika suhunya turun dan 75° menjadi 25°C. Massa alkohol 8 kg dan kalor alkohol 2300 J/kg°C. Penyelesaian: Diketahui : m = 8 kg c = 2300 J/kg°C At 25° - 75° = -50°C Ditanya Q =....? Jawab 0 = m . c. At = 8.2300 x -50 = -920.000 Joule Tanda-berarti melepaskan kalor. 3. Untuk menaikkan suhu benda dan 30°C menjadi 80°C diperlukan kalor sebanyak 80.000 Joule. Bila massa benda yang dipanaskan 5 kg. a) Berapa kapasitas kalor benda itu? b) Berapakah kalor jenisnya? Penyelesaian: Diketahui : Q = 80000 Joule m = 5kg Dt = 80°C - 30°C = 50°C Ditanya a) H = ........? b) c = ........? Jawab : a) H = Q/At = 80.000 = 1600 J/°C L’t 50 b) c = c/m = 1600/5 = 320 J/kg°C 4. Pada 0,5 kg panci alumunium yang bersuhu 15°C diberikan kalor sebesar 22.500 J. Berapakah suhu akhir panci alumunium tersebut? (Kalorjenis alumunium = 900 KIkg°C) Penyelesaian: Diketahui : Massa panci alumunium m = 0,5 k9 Suhu awal = 15°C Kalor yang diberikan Q = 22.500 J Kalorjenis alumunium c = 900 J/kg°C Ditanya : Suhu akhir panci Jawab Oleh karena panci alumunium menerima kalor, maka suhunya akan naik. Kenaikan suhu (At) dapat dihitung dengan persarnaan Q = m.c.At At = Q/mxc = 22.500J/(0,5 kg) (900 JIkg°C) = 50°C Suhu akhir = suhu awal + kenaikan suhu At = 15°C + 50°C = 65°C |
Re: BAB 7 KAlOR(1)
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat padat menjadi zat cair
pada titik leburnya. Titik lebur adalah suhu zat ketika melebur.
Pada waktu membeku, zat melepaskan kalor dan terjadi pada titik bekunya. Banyak kalor yang dilepaskan oleh satu satuan massa zat cair menjadi titik bekunya disebut kalor beku. Titik beku adalah suhu zat ketika membeku. Titik lebur zat sama dengan titik bekunya. Tabel Nilai Kalor Lebur Berbagai Zat Pemanfaatan Sifat Kalor Manfaat sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari antara lain : untuk memasak makanan atau air, membuat es, penyulingan air dan mensterilkan alat-alat kedokteran (otokiaf). Peralatan yang memanfaatkan prinsip kerja kalor, antara lain alat penyulingan air, alat canting untuk membatik, panci tekan (pressure cooker), lemari es. Cara kerja alat penyulingan yaitu air tak murni dalam labu didih dipanaskan sampai titik didihnya sehingga menjadi uap. Kemudian uap air murni hasil penguapan tersebut dialirkan melalui pipa yang diselubungi oleh kondesor yang secara terus-menerus dialiri air dingin, sehingga uap air murni dalam pipa ni mengembun menghasilkan air murni dan ditampung dalam gelas. Contoh soal: 1. 0,2 kg tembaga yang suhunya 100° C dimasukkan ke dalam 0,256 kg air yang suhunya 31°C, sehingga suhu air naik menjadi 36°C. Berapa kalorjenis tembaga, bila kalor jenis air 4200 J/Kg°C? Penyelesaian: Diketahui : mt 0,2 kg t = 100°C ma = 0,256kg ta = 31°C tc = 36°C Ca = 4200 J/kg°C Ditanya : c =....? Jawab : Q yang dilepas tembaga = Q yang diterima air mt x ct x (tt-tc) = ma x ca x (tc-ta) O,2 x Ct x (lOO-36) = 0,256 x 4200 x (36-31) 12,8 x ct = 5376 ct = 5376/12,8 Ct = 420 J/kg°C Jadi, kalorjenis tembaga adalah 420 J/kg°C 2. Sejumlah 50 gram suatu zat padat dipanaskan sehingga menghasilkan grafik seperti gambar berikut. Berapakah: a. titik lebur benda b. kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan zat c. kalor lebur (L) Jawab: a. Titik lebur dapat diperoleh dengan mengamati grafik garis lurus mendatar yang menunjukkan terjadinya pencairan pada benda. Jadi titik lebur benda 250°C. b. Kalor yang diperlukan agar terjadi pencairan diperoleh dan selisih kalor pada garis mendatar pada grafik. Q = 1000 joule - 500 joule = 500 joule c. Kalor lebur L = Q/m Massa zat 50 gram = 50/100 kg = 0,05 kilogram L = 500 j/0,05 kg = 10.000 J/kg 3. Berapa banyaknya energi kalor yang di perlukan untuk mengubah 5 kg es dan suhu -5°C menjadi air pada suhu 40°C? kalor lebur es = 336.000 J/kg, kalor jenis air = 4.200 J/kg°C, dan kalor jenis es = 2100 J/kg°C. Penyelesaian: Diketahui m = 5kg tes = -5°C ta = 40°C L = 336.000 J/kg Ca = 4200 J/kg°C Ces 2100 J/kg°C Jawab Q1 = Mes x Ces x At = 5x2100x(0-(-5)) = 5x2100x5=52500Joule Q2 = Mes x L 5x336000 = 1680000 Joule Q3 = Ma x Ca x At 5x4200x(40-0) = 840000 Joule Qt = Q1 + Q2 + Q3 = 52500 + 1680000 + 840000 = 2572500 Joule Jadi, kalor yang diperlukan sebanyak 2572500 Joule. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar