Gas Alam dan Sumberdayanya
Komposisi
Gas alam seperti juga minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang merupakan senyawa hidrokarbon (CnH2n+2) dan terdiri dari campuran beberapa macam gas hidrokarbon yang mudah terbakar dan non-hidrokarbon seperti N2, CO2 dan H2S. Umumnya gas yang terbentuk sebagian besar dari metan (CH4), dan dapat juga etan (C2H6) dan propan (C3H8).
Gas alam yang didapat dari dalam sumur bumi, biasanya bersama dengan minyak bumi. Gas ini disebut sebagai gas associated. Ada juga sumur yang khusus menghasilkan gas, sehingga gas yang dihasilkan disebut gas non associated. Setelah dikeluarkan kepermukaan bumi, gas diproses untuk menghilangkan impurities seperti air, gas-gas lain, pasir dan senyawa lain. Beberapa gas hidrokarbon seperti propan (C3H8) dan butan (C4H10)
dipisahkan dan dijual secara terpisah. Setelah diproses, gas alam yang
bersih ditransmisikan ke titik-titik penggunaan melalui jaringan pipa
yang jauhnya dapat mencapai ribuan kilometer. Gas alam yang dikirim
melalui pipa tersebut merupakan gas alam dalam bentuk murni dan gas alam
yang dikirim tersebut merupakan ‘dry gas’.
Nama Gas
|
Senyawa
|
komposisi
|
Metana |
CH4
|
70-90%
|
Etana |
C2H6
|
0-20%
|
Propana |
C3H8
|
|
iso-Butana |
IC4H10
|
|
normal-Butana |
nC4H10
|
|
iso-Pentana |
IC5H12
|
|
normal-Pentana |
nC5H12
|
|
Karbondioksida |
CO2
|
0-8%
|
Oksigen |
O2
|
0-0.2%
|
Nitrogen |
N2
|
0-5%
|
Hidrogen Sulfida |
H2S
|
0-5%
|
Tabel 1 Komponen Gas Alam
Reaksi Pembakaran
Sebagai contoh
pembakaran, gas yang digunakan adalah metan. Metan adalah molekul yang
dibentuk oleh satu atom karbon dan empat atom hidrogen sebagai CH4.
Pembakaran gas metan terjadi secara kimiawi yaitu dengan terjadinya
reaksi antara metan dan oksigen yang hasilnya berupa karbon di-oksida
(CO2), air (H2O) ditambah sejumlah besar energi (energi sebagai pemicu terjadinya pembakaran), sebagaimana persamaan berikut :
CH4[g] + 2 O2[g] --------> CO2[g] + 2 H2O[50] + 891 kJ
Untuk analisa lanjut jumlah energi yang terkandung
dalam tiap jumlah tertentu dari gas alam ini dapat di analisa secara
teoritis dengan memberikan asumsi dasar bahwa gas tersebut adalah gas
ideal.
PV = nRT
U = cv nRT
Dimana:
P : tekanan R : konstanta gas 8.314 J K-1mol-1
V : volume T : temperature absolut
n : jumlah gas dalam mol cv : konctanta volumetrik
Proses Pemisahan Gas Alam
Untuk mendapatkan gas alam yang dapat digunakan dan didistribusikan maka gas alam tersebut melalui beberapa proses secara umum yaitu:- Purifikasi (pemurnian)
- Separasi (pemisahan)
- Liquefaction (pencairan) untuk gas yang didistribusikan dalam bentuk cair
Komposisi gas alam bervariasi antara
lokasi yang satu dengan lokasi yang lain. Karena itu spesifikasi produk
gas alam biasanya dinyatakan dalam komposisi dan kriteria
performansi-nya. Kriteria-kriteria tersebut antara lain : Wobbe Number, Heating Value,
inert total, kandungan air, oksigen, dan sulfur. Wobbe Number dan
Heating Value merupakan kriteria dalam pembakaran, sedangkan kriteria
lain terkait dengan perlindungan perpipaan dari korosi dan plugging.
Istilah purifikasi dan separasi sendiri mengacu pada proses yang terjadi. Jika removal H2S dalam jumlah kecil, maka proses bisa disebut dengan purifikasi. Akan tetapi jika jika H2S
yang hendak dihilangkan ada dalam jumlah besar dan akan dikonversi
menjadi elemental sulfur yang mempunyai nilai jual, maka proses yang
terjadi dikategorikan sebagai separasi. Overview dari material yang ada
dalam natural gas bisa dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1. Material dalam Pemrosesan Gas Alam
PROCESS OVERVIEW
Blok diagram pemrosesan gas alam secara umum ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar 2. Skema pemrosesan gas alam
1. Compression
Tekanan memainkan peranan yang sangat
penting dalam industri gas, khususnya dalam transportasi perpipaan, baik
dari field menuju gas plant ataupun dalam transport sales gas. Stream
yang melibatkan proses kompresi antara lain :
1.Gas
dari Inlet Receiving. Untuk memaksimalkan recovery liquid maka gas
harus bertekanan antara 850 – 1.000 psi (60 – 70 bar) ketika memasuki
bagian hydrocarbon recovery. Tetapi gas cukup bertekanan 600 – 650 psi
jika hanya propane dan komponen lebih berat yang akan direcovery
2.Gas dari Vapor Recovery. Pada umumnya merupakan gas bertekanan rendah yang akan dikompresi untuk proses hydrocarbon recovery
3.Gas
keluar dari bagian Hydrocarbon Recovery dan menuju pipeline. Untuk gas
plant yang memproses gas dengan flow yang lebih besar dari 5 MMscfd,
biasanya digunakan turboexpander untuk pendinginan gas. Outlet kompresi
tambahan biasanya juga diperlukan agar gas memenuhi spesifikasi tekanan
pada perpipaan
Pengeluaran terbesar dalam pendirian gas
plant baru adalah unit kompresi ini. Setidaknya 50-60 % Total Installed
Cost dihabiskan untuk unit ini. Selain itu, ongkos maintenance terbesar
juga dihabiskan untuk kompresor.
Secara umum, kompresor dikategorikan menjadi dua jenis yaitu positive displacement dan dynamic compressor.
Perbedaan mendasar dari dua jenis kompresor ini adalah positive
displacement copressor merupakan volume displacement device yang
meningkatkan tekanan dengan jalan menurunkan volume. Sedangkan dynamic
compressor merupakan pressure/pum head device yang performansinya
tergantung pada aliran dan kebutuhan tekanan pada sisi outlet. Dynamic
compressor merubah kecepatan gas (energi kinetik) menjadi tekanan.
Pembagian kompresor secara detail bisa dilihat pada skema berikut :
Gambar 3. Pembagian Kompresor
Sedangkan termodinamika kompresor bisa dilihat secara detail pada buku-buku Thermodinamika.
2. Gas Treating
Unit gas treating merupakan unit reduksi ‘acid gas‘ karbon dioksida (CO2) dan hidrogen silfida (H2S) agar memenuhi spesifikasi proses dan menghindari permasalahan korosi dan plugging.
Hidrogen sulfida sangat beracun, dengan
adanya air maka akan membetuk asam lemah dan korosif. Nilai Threshold
Limit Value (TLV) gas ini adalah 10 ppmv. Pada konsentrasi yang lebih
besar dari 1.000 ppmv akan menyebabkan kematian dalam hitungan menit.
Ketika konsentrasi H2S di atas level ppmv, maka senyawa sulfur yang lain akan muncul seperi karbon disulfida (CS2), mercaptan (RSH), dan sulfida (RSR).
Karbon dioksida bersifat non-flammable dan dalam jumlah yang besar sangat tidak diharapkan dalam fuel. Seperti halnya H2S, dengan adanya air maka karbon dioksida akan membentuk asam lemah dan bersifat korosif.
Proses reduksi gas asam yang biasa digunakan pada umumnya diklasifikasikan menjadi :
- Solvent absorption (Chemical, Physical, dan Hybric) Solid absorption (molecular sieve, iron sponge, dan zinc oxide) Membrane (cellulose acetate, polyamide, dan polysulfone)Direct concersion Cryogenic Fractionation
Pemilihan proses yang digunakan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Jenis dan konsentrasi impuritis dan komposisi hidrokarbon pada sour gas. Misalnya COS, CS2, dan mercaptan dapat mempengaruhi desain fasilitas gas dan liquid treating. Pemilihan penggunaan physical solvent cenderung menyebabkan larutnya hirdrokarbon berat, dan dengan adanya senyawa berat dalam jumlah yang cukup besar ini menyebabkan kecenderungan pemilihan chemical solvent.
- Temperatur dan tekanan sour gas. Gas asam dengan tekanan parsial tinggi (50 psi/3,4 bar) disarankan untuk menggunakan psysical solvent, sedangkan untuk tekanan parsial yang rendah disarankan penggunaan amina.
- Spesifikasi outlet gas
- Volume gas yang akan diproses
- Spesifikasi gas residue, acid gas, dan liquid product
- Selectivity acid gas removal
- Faktor biaya kapital dan operasi
- Kebijakan/standar lingkungan, yang meliputi peraturan mengenai polusi udara dan bahan kimia berbahaya
Dehydration sangat penting dalam tiga aspek :
- Gas Gathering. Air harus dihilangkan untuk mengurangi korosi perpipaan dan mengurangi penyumbatan pipa (line blockage) karena pembentukan hidrat. Dew point air haruslah lebih rendah daripada temperatur perpipaan terendah untuk mencegah terbentuknya air.
- Product dehydration. Baik produk gas dan liquid memiliki spesifikasi kandungan air (water content) tersendiri. Sales gas dari plant biasanya dalam kondisi kering jika digunakan cryogenic hydrocarbon liquid recovery. Kebanyakan dari spesifikasi produk mensyaratkan free water content (Engineering Data Book, 2004a). Dengan demikian, kandungan air maksimum dalam sales gas adalah 4 – 7 lb/MMscf (60 – 110 mg/Sm3). Untuk liquid, kandungan air adalah 10 – 20 ppmv
- Hydrocarbon recovery. Kebanyakan plant gas alam menggunakan proses cryogenic untuk recovery fraksi C2+ dari inlet gas. Jika gas asam dihilangkan dengan menggunakan proses penggunaan amina, maka gas yang keluar akan meninggalkan air dalam kondisi saturated (jenuh). Untuk mencegah terbentuknya hidrat dalam unit cryogenic ini, maka konsentrasi air hendaknya kurang dari 0,1 ppmv.
- Massa air per volume gas, lb/MMscf (mg/Sm3)
- Temperatur dew point, oF (oC)
- Konsentrasi, parts per million by volume (ppmv)
- Konsentrasi, parts per million by mass (ppmv)
Proses gas dehydration yang umum dipakai dalam industri gas adalah absorpsi, adsorpsi, dessicant, dan membran
Dalam proses absorpsi, pada umumnya
digunakan absorbent ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG),
triethylene glycol (TEG), tetraethylene glycol (TREG), dan propylene
glycol.
Sedangkan tiga tipe komersial adsorbent yang biasa digunakan adalah silica gel yang dibuat dari SiO2, activated alumina (dari Al2O3), dan molecular sieve terbuat dari aluminosilicate.
4. Hydrocarbon Recovery
Salah satu stnadar dalam pipeline
specification gas alam adalah kandungan siulfur dan air serta higher
heating value yang harus berkisar antara 950 – 1.150 Btu/scf (35.400 –
42.800 kJ/Sm3).
Gas yang telah di-treating biasanya masih mengandung konsentrasi inert (N2, CO2) yang tinggi, selain itu heating value juga tinggi karena adanya fraksi C2+. Hyrocarbon recovery section ini diperlukan untuk menurunkan kandungan fraksi C2+
dan mengontrol dew point. Kontrol dew point juga diperlukan karena
dikhawatirkan terjadi kondensasi proses karena temperatur atau pressure
drop. Hal ini karena campuran gas alam mengandung hidrokarbon berat yang
menunjukkan karakteristik yang disebut retrogade condensation yang
ditunjukkan oleh diagram P-T berikut :
Gambar 4. Diagram P-T Retrogade Condensation
Envelope merupakan garis buble
point-dew point campuran. Pada berbagai kondisi temperatur dan tekanan
di luar envelope, campuran dalam kondisi 1 fase. Pada berbagai
temperatur dan tekanan di dalam envelope maka campuran terdapat dalam 2
fase. Tiga point penting pada envelope adalah :
- Cricondentherm, yaitu temperatur maksimum dimana dua fase terbentuk
- Cricondenbar, tekanan maksimum dimana dua fase terbentuk
- Critical point, temperatur dan tekanan dimana fase vapor dan liquid memiliki konsentrasi yang sama.
Proses dalam hydrocarbon recovery sangat bervariasi tergantung spesifikasi produk yang diinginkan, volume gas, komposisi inlet dan tekanan proses. Proses yang umum dijumpai dalam hydrocarbon recovery ini antara lain :
1. External Refrigeration : Propane refrigeration
External refrigeration
memainkan peranan yang sangat penting dalam proses recovery
hydrocarbon, digunakan untuk mendinginkan stream gas untuk recovery C3+ dan untuk menurunkan temperatur gas pada stage berikutnya.
Siklus refrigerasi terdiri dari 4 tahapan sebagai berikut :
Gambar 5. Siklus refrigerasi
Gambar 6. Contoh propane refrigeration loop
- Kompresi uap jenuh refrigerant (A) ke tekanan di atas tekanan uap pada temperatut ambient (B)Kondensasi ke C dengan pertukaran panas fluida pendingin
- Ekspansi (biasanya menggunakan J-T valve) untuk mendinginkan dan refrigerasi ke D
- Pertukaran panas dengan fluida yang akan didinginkan dengan evaporasi refrigerant ke A
2.Turboexpansion
3.Heat Exchanger
4.Fraksinasi
5. Nitrogen Rejection
Tiga metode yang sering dijumpai untuk removal nitrogen yaitu :- Cryogenic distillation
- Adsorption
- Membrabe separation
Gambar 7 Perbandingan 3 Metode
6. Trace Component Removal
Sejumlah trace komponent dalam konsentrasi yang cukup tinggi bisa
menurunkan kualitas produk dan menimbulkan permasalahan lingkungan.
Komponen –komponen tersebut antara lain :- Hidrogen
- Oksigen
Konsentrasi maksimum oksigen yang
diperbolehkan adalah 1.0 % volume pada sales gas. Jika konsentrasi
oksigen mencapai level 50 ppmv maka akan menimbulkan beberapa
permasalahan sebagai berikut : menyebabkan korosi perpipaan dengan
adanya air, bila bereaksi dengan amina pada proses gas treating akan
membentuk garam yang stabil, bila bereaksi dengan glikol akan membentuk
senyawa asam yang korosif, berekasi dengan hirokarbon selama proses high
temperature regeneration akan membentuk air, yang akan mengurangi
efektivitas dari proses ini, pada konsentrasi yang rendah, oksigen bisa
dihilangkan dengan nonregenerative scavengers. Untuk konsentrasi yang
lebih tinggi bisa digunakan metode katalitik.
- Radon (NORM)
- Arsenik
- Helium
- Merkuri
- BTEX (benzene, toluene, ethylbenzene, dsan xylene)
7. Liquids Processing
8. Sulfur Recovery
9. Trasportation and Storage
- Transportasi melalui pipa salur.
- Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker LNG untuk pengangkutan jarak jauh.
- Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik didaratan dengan road tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak dekat dan menengah (antar pulau).
Efisiensi pembakaran gas alam
lebih tinggi daripada bahan bakar fosil lainnya, hal ini dikarenakan
setiap bahan bakar yang terbakar berupa fase gas, jadi jika kita
membakar minyak maka memerlukan energi untuk merubah menjadi gas baru
terjadi proses pembakaran. Tidak seperti bahan bakar minyak dan
batubara, emisi gas dari pembakaran gas alam jauh lebih rendah daripada
bahan bakar fosil lain karena emisi Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur
Dioksida (SO2), dan karbon yang dihasilkan jauh lebih rendah
daripada standar emisi. Bahan bakar minyak dan batubara juga
menghasilkan partikel debu ke udara. Tabel 2 adalah tabel tingkat emisi
bahan bakar fosil dalam pon/miliar Btu dari input energi.
Polutan
|
Gas Alam
|
Minyak
|
Batubara
|
Karbondioksida (CO2) |
117.000 |
164.000 |
208.000 |
Karbonmonoksida (CO) |
40 |
33 |
208 |
Nitrogen Oksida (NOx) |
92 |
448 |
457 |
Sulfur Dioksida (SOx) |
1 |
1.112 |
2.591 |
Partikel |
7 |
84 |
2.744 |
Merkuri |
0 |
0.007 |
0.016 |
Tabel 2 Tingkat Emisi Bahan Bakar Fosil (Pound/ Miliar BTU)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar