Langsung ke konten utama

orang tua antara ingat dan mengingat

Orang tua adalah mata rantai terpenting dari seluruh perjalanan hidup kita. Dari ayah dan ibulah segala cerita tentang kita bermula. Tapi tidak selalu ke sana pula sejarah berbakti kita bermuara. Seperti sudah takdirnya, orang-orang tua lelah membesarkan anaknya hanya untuk ditinggalkan di hari tuanya. Mereka mengantarkan anak-anak untuk mengenali dunia yang ramai, untuk kemudian berbalas sepi di usia senja. Kecuali orangtua yang masih bisa tinggal bersama anak-anaknya hingga akhir hayatnya. Tapi faktanya, tidak semua orang bernasib baik seperti itu. Maka cinta orang tua pada anak tidak akan pernah ditebus dengan cinta anak kepada orangtua. Seberapapun.
Hari ini, sejenak berhentilah. Mari merenung. Mengingatlah dan jangan sekadar teringat. Berapa banyak kebaikan yang telah kita nikmati dari orangtua kita, lalu berapa berapa banyak kebaikan yang kita berikan untuk mereka. Bahkan dalam urusan mengambil manfaat dari do’a-do’a, kita para anak-anak, selalu menikmati do’a-do’a orang tua kita, biasanya demi kebahagiaan hidup kita di dunia. Orang tua ingin melihat anaknya tumbuh kembang bahagia, berkembang dan bertambah dewasa di jalan kebahagiaan. Apa yang dalam bahasa Al-Qur’an disebut dengan anak-anak yang bisa menjadi qurrata a’yun. Sedang bagi orang tua kita, puncak manfaat yang ia rasakan dari do’a anak-anaknya, justru ketika mereka sudah tiada. Itulah yang dijelaskan oleh Rasulullah, bahwa bila anak manusia mati, putuslah semua amalnya, kecuali tiga hal. Salah satunya adalah do’a anak-anaknya yang shaleh. Boleh dikata, kita menikmati kehidupan ini dengan do’a-do’a orangtua. Sementara orang tua kita, justru sangat mengharapkan do’a-do’a kita justru setelah mereka tidak bisa menikmati apa-apa dari kehidupan dunia.
Hari ini, sejenak bertanyalah. Mengingatlah dan jangan sekadar teringat. Bagaimana kabar ibu kita hari ini? Bagaimana kabar ayah kita hari ini? Diantara kita mungkin masih ada yang bergenap orangtua. Mungkin ada yang salah satunya telah tiada. Atau yang kedua-duanya sudah pergi mendahului kita. Kita hanya harus memastikan, seberapa tulus dan sungguh-sungguh kita mencintai dan membahagiakan mereka. Hidup memang bergerak ke arah tantangan baru, zaman baru dan tuntutan baru. Tapi seharusnya selau ada cara untuk mencintai orang tua, meski dengan sangat bersahaja.
Jangan pernah berpikir bahawa berbakti pada orangtua adalah soal berbalas budi. Itu tak akan pernah bisa kita penuhi. Apalagi cinta orangtua pada kita adalah utang yang tak pernah mereka tagih, tapi juga tak pernah bisa kita lunasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tabel Kalor Jenis benda (Pada tekanan 1 atm dan suhu 20 oC)

Tabel Kalor Jenis benda (Pada tekanan 1 atm dan suhu 20 o C) Catatan : Kalor jenis benda biasanya bergantung pada suhu. Btw, apabila perubahan suhu tidak terlalu besar maka besar kalor jenis bisa dianggap tetap Jenis Benda Kalor Jenis (c) J/kg C o kkal/kg C o Air 4180 1,00 A lkohol (ethyl) 2400 0,57 Es 2100 0,50 K ayu 1700 0,40 A luminium 900 0,22 M armer 860 0,20 K aca 840 0,20 B esi / baja 450 0,11 T embaga 390 0,093 P erak 230 0,056 Raksa 140 0,034 T imah hitam 130 0,031 Emas 126 0,030

Daftar Massa Jenis Zat & Kalor Jenis Zat

Daftar Massa Jenis Zat & Kalor Jenis Zat TABEL KALOR JENIS BEBERAPA ZAT ZAT KALOR JENIS ZAT KALOR JENIS  (J/kg°C)  (J/kg°C) Air 4200 Besi 460 Alkohol 2400 Tembaga 390 Minyak tanah 220 Kuningan 380 Air Raksa 140 Perak 230 Es 2500 Emas 130 Alumunium 900 Timbal 130 Kaca 670 Udara 1000 TABEL KALOR UAP Zat TITIK DIDIH NORMAL  (°C) KALOR UAP (joule/kg) Alkohol 78                     1.100.000 Air 100                     2.260.000 Air raksa 357                         272.000 Timah Hitam 1750        ...

alkana, alkena dan alkuna

alkana, alkena dan alkuna Kekhasan Atom Karbon Dapat Membentuk Empat Ikatan Kovalen Kabon terletak pada golongan IVA dengan nomor atom 6. Dari konfigurasi elektron diketahui bahwa karbon memiliki 4 elektron valensi. Untuk memenuhi kaidah oktet  atau duplet maka atom karbon memerlukan tambahan 4 buah elektron atau melepaskan 4 buah elektronnya untuk memenuhi kaidah duplet. Tetapi energi yang dibutuhkan untuk melepaskan 4 buah elektron lebih besar daripada energi yang dibutuhkan untuk menerima 4 elektron. Maka arom karbon lebih memilih menerima 4 buah elektron dibanding melepaskan 4 buah elektronnya. Kemampuan Membentuk Rantai Di alam karbon dapat membentuk ikatan antar karbon berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. Selain itu, atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai ikatan yang panjang dengan rantai karbon bervariasi yaitu berupa rantai lurus, bercabang, bahkan atom karbon dapat membentuk senyawaan dalam bentuk melingkar (...