Langsung ke konten utama

Burner Bahan Bakar Gas (Part 2)

Burner Bahan Bakar Gas (Part 2)

Gas burner dapat diklasifikasikan menjadi premixed burner dan non-premixed burner. Jenis flame stabilizer yang digunakan diperlihatkan pada gambar berikut:


Banyak flame stabilizer yang diterapkan pada gas burner. Bluff body, swin dan kombinasinya merupakan mekanisme stabilisasi yang dominan.

1. Fully Premixed Burner
Suatu fully premixed burner terdiri atas suatu bagian untuk pengadukan sempurna bahan bakar dan udara upstream dari burner. Burner tertentu terdiri dari flame holder khusus. Penempatan yang memungkinkan campuran menuju combustion chamber dirancang untuk menghasilkan kecepatan yang tinggi melalui sejumlah besar orifice untuk menghindari kemungkinan api menyala kembali melewati flame holder dan menyalakan campuran upstream burner. Pembakaran pada permukaan alat dirancang untuk bahan bakar gas dan udara yang telah tercampur seluruhnya dan membakarnya pada permukaan radian yang berpori. Suatu peletakan yang dekat antara proses pembakaran dengan permukaan burner menghasilkan temperatur api yang rendah dan akibatnya emisi NOx rendah. Permukaan dapat berupa ceramic fiber, reticulated ceramics dan metal alloy mats. Hal ini memungkinkan bentuk burner untuk dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan profil transfer panas.

2. Partially Premixed Burner
Burner jenis ini memiliki tempat untuk pencampuran yang flammable. Udara Pembakaran sekunder disuplai di sekitar flame holder. Contohnya bisa dilihat pada gambar berikut

  

3. Nozzle-Mix Burner
Burner jenis ini adalah jenis burner yang paling banyak digunakan di industri. Udara dan bahan bakar yang terpisah sampai akhirnya dicampurkan secara cepat dan bereaksi setelah meninggalkan bagian pemasukkan. Gambar 7 c, d, e, f, h menunjukkan contoh berbagai macam desain nozzle-mix yang digunakan. Burner jenis ini dapat digunakan pada
rentang rasio bahan bakar dan udara yang lebar, pada bentuk api yang bermacam-macam dan kemampuan membakar berbagai jenis bahan bakar. Burner jenis ini dapat digunakan pada berbagai kondisi dengan cara membakar pada kondisi yang kaya akan bahan bakar (50% excess bahan bakar) atau pada kondisi yang minim bahan bakar (1000% excess udara). Dengan mengubah bentuk nozzle dan derajat putaran udara, profil api dan kecepatan pencampuran bisa divariasikan secara luas. Misalnya dari pencampuran secara cepat dengan api pendek (L/D=1) menjadi api konvensional (L/D=5 sampai 10) menjadi pencampuran secara lambat menggunakan api panjang (L/D=20 sampai 50)

4.
Staged Burner
Cara yang tepat untuk meminimalisasi emisi NOx adalah dengan menggunakan staged burner.
a. Air-Staged Burners
Pada desainnya, air-staging and external flue-gas recirculation keduanya digunakan untuk memperoleh emisi NOx yang sangat rendah (hampir 90%  di bawah burner konvensional). Bahan bakar gasnya diresirkulasi menggunakan pompa jet yang digerakkan oleh udara pembakaran primer.

b. Fuel-Staged Burners
  Penggunaan fuel-staged burner adalah pembakaran yang berlebih untuk mengontrol NOx karena bahan bakar gas hanya mengandung sedikit nitrogen.

Gambar 27-36 menggambarkan fuel staged natural draft pada proses refinery yang menggunakan burner sebagai pemanas. Bahan bakar dibagi menjadi arus primer (30%-40%) dan udara sekunder (60%-70%). Gas furnace dapat di resirkulasi menggunakan jet udara primer untuk meningkatkan kontrol NOx. Emisi NOx turun  80% - 90% jika menggunakan pembakaran jenis ini.

Komentar

  1. Assalam,

    I am looking for some burner designs, please give3 me your mail ID, i can send some details for your approval.

    Thanks & Regards,

    Bahadur shah

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalakumussalam..

      sorry sir,i lated answer because i've just opened my blog
      my email : subhanahmad7588@gmail.com or WA 08774287803

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tabel Kalor Jenis benda (Pada tekanan 1 atm dan suhu 20 oC)

Tabel Kalor Jenis benda (Pada tekanan 1 atm dan suhu 20 o C) Catatan : Kalor jenis benda biasanya bergantung pada suhu. Btw, apabila perubahan suhu tidak terlalu besar maka besar kalor jenis bisa dianggap tetap Jenis Benda Kalor Jenis (c) J/kg C o kkal/kg C o Air 4180 1,00 A lkohol (ethyl) 2400 0,57 Es 2100 0,50 K ayu 1700 0,40 A luminium 900 0,22 M armer 860 0,20 K aca 840 0,20 B esi / baja 450 0,11 T embaga 390 0,093 P erak 230 0,056 Raksa 140 0,034 T imah hitam 130 0,031 Emas 126 0,030

Daftar Massa Jenis Zat & Kalor Jenis Zat

Daftar Massa Jenis Zat & Kalor Jenis Zat TABEL KALOR JENIS BEBERAPA ZAT ZAT KALOR JENIS ZAT KALOR JENIS  (J/kg°C)  (J/kg°C) Air 4200 Besi 460 Alkohol 2400 Tembaga 390 Minyak tanah 220 Kuningan 380 Air Raksa 140 Perak 230 Es 2500 Emas 130 Alumunium 900 Timbal 130 Kaca 670 Udara 1000 TABEL KALOR UAP Zat TITIK DIDIH NORMAL  (°C) KALOR UAP (joule/kg) Alkohol 78                     1.100.000 Air 100                     2.260.000 Air raksa 357                         272.000 Timah Hitam 1750        ...

alkana, alkena dan alkuna

alkana, alkena dan alkuna Kekhasan Atom Karbon Dapat Membentuk Empat Ikatan Kovalen Kabon terletak pada golongan IVA dengan nomor atom 6. Dari konfigurasi elektron diketahui bahwa karbon memiliki 4 elektron valensi. Untuk memenuhi kaidah oktet  atau duplet maka atom karbon memerlukan tambahan 4 buah elektron atau melepaskan 4 buah elektronnya untuk memenuhi kaidah duplet. Tetapi energi yang dibutuhkan untuk melepaskan 4 buah elektron lebih besar daripada energi yang dibutuhkan untuk menerima 4 elektron. Maka arom karbon lebih memilih menerima 4 buah elektron dibanding melepaskan 4 buah elektronnya. Kemampuan Membentuk Rantai Di alam karbon dapat membentuk ikatan antar karbon berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. Selain itu, atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai ikatan yang panjang dengan rantai karbon bervariasi yaitu berupa rantai lurus, bercabang, bahkan atom karbon dapat membentuk senyawaan dalam bentuk melingkar (...