Minggu, 04 November 2012

Tiga Cara Survive di Kelas Besar

Tiga Cara Survive di Kelas Besar


Image: corbis
Image: corbis
JAKARTA - Setiap fakultas pasti memiliki satu mata kuliah yang dihelat dalam kelas besar. Di sini, kita akan belajar bersama ratusan mahasiswa dari kelas, bahkan jurusan lain.

Biasanya, dosen akan membutuhkan mikrofon dan sound system untuk membantu mereka menjangkau seluruh kelas. Jika beruntung, kita akan mendapat dosen yang menggunakan ilustrasi presentasi dan membagikan hand out materi kuliah. Tetapi, kebanyakan dosen yang mengajar di kelas besar hanya akan berceramah sepanjang jam kuliah dan tidak memberi kesempatan bertanya hingga akhir kuliah.

Agar tidak terjebak pada kebosanan dan kesulitan berkonsentrasi di kelas jenis ini, berikut beberapa kiat yang bisa diterapkan, seperti dinukil dari Surviving College, Jumat (19/8/2012).

Strategi mencatat

Tiap orang memiliki cara berbeda dalam mencatat materi kuliah. Ada yang menggunakan pulpen berbeda warna, ada juga yang memilih merekam materi kuliah yang diberikan dosennya. Tetapi cara kedua ini bisa menjadi pekerjaan yang sangat melelahkan mengingat kita harus membuat transkripsi perkuliahan sesudahnya.

Kini, berkat smartphone, mahasiswa bisa menggunakan berbagai aplikasi untuk belajar. Dan tentu saja, kita akan selalu menemukan seseorang yang rajin mencatat setiap kata yang diucapkan dosen di depan kelas.

Nah, sekarang, kita perlu menemukan cara yang efektif untuk kita. Poin-poin penting yang perlu kita perhatikan adalah:

- Tandai kata-kata kunci dari materi yang disampaikan dosen. Jika dosen kerap kali berkata, "Catat ini," maka jangan bengong. Segera tulis apa yang disampaikannya.
- Bagi catatan sesuai subjek. Misalnya, jika dosen mengganti topik pembicaraan, beri ruang dan tulislah judul baru secepatnya.
- Tandai bagian penting dari catatan dengan kode tertentu, misalnya dengan memberi bintang. Cara ini akan memudahkan kita membaca kembali catatan kuliah.

Jangan membolos

Sering kali, masuk kuliah adalah perjuangan tersendiri bagi sebagian mahasiswa. Apa pun alasannya, entah malas, tidak bisa bangun pagi, kesiangan, atau terjebak macet. Tetapi, rajin kuliah sebenarnya akan menempatkan kita pada kelompok yang lebih tinggi dari mahasiswa lainnya.

Tentu saja, kita selalu bisa meminjam catatan kuliah orang lain dan tidak semua kuliah mensyaratkan kehadiran di kelas dengan ketat. Tetapi bagaimana jika ketika kita membolos ternyata kita tidak mengikuti kuis dadakan, kehilangan pengumuman penting, atau bahkan sebuah tes? Selain itu, apakah belajar dari catatan seseorang akan sama dengan hadir di kelas secara langsung/

Fokus!
Sekarang, setelah berada di kelas dan menulis catatan, kita perlu fokus. Sebab, kelas besar akan penuh dengan noise yang menghambat proses belajar kita. Mulai dari teman sebelah yang terus menerus mengajak ngobrol, presentasi yang tidak jelas, maupun gangguan lainnya.

Pastikan kita tidur cukup sehingga tidak tertidur di ruang kelas. Untuk mengatasi kantuk di ruang kelas, duduklah dengan tegak. Jika memungkinkan, bawalah segelas kopi ke kelas, atau setumpuk permen.

Hal lainnya, jangan sampai tertinggal dalam mencatat. Jangan mengerjakan tugas atau belajar materi ujian untuk mata kuliah lain di kelas yang sedang kita ikuti. Jika melakukan hal-hal ini, sama saja dengan kita tidak masuk kelas. Ingat saja, masuk kuliah sudah merupakan perjuangan tersendiri. Jadi, ketika di kelas, fokuslah.(rfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menikah bukan untuk Bahagia

Menikah bukan untuk Bahagia Lalu untuk apa?? Kita menikah bukan untuk berbahagia. Kita menikah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu w...